Labuhanbatu,
Timnas Indonesia U-23 kembali bersiap menghadapi Mali U-23 dalam uji coba kedua. Kekalahan 0-3 di pertemuan pertama menjadi pukulan keras yang membuka mata bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
mulai dari koordinasi lini belakang, transisi, hingga penyelesaian akhir.
Namun uji coba ini bukan sekadar latihan tempur. Ini adalah bagian dari proses panjang menuju SEA Games 2025 Thailand, di mana Indonesia datang dengan status juara bertahan.
Status itu membawa beban sekaligus kebanggaan, setiap pemain dituntut menunjukkan perkembangan, mental yang lebih kuat, dan kemampuan beradaptasi terhadap taktikal yang diberikan pelatih.
Indra Sjafri, sosok yang berulang kali membuktikan kemampuannya mencetak tim juara, pasti sudah mengevaluasi banyak hal.
Pertanyaan besarnya:
Apakah ia akan tetap mempertahankan line-up dan formasi sebelumnya? Atau melakukan gebrakan perubahan, agar Garuda Muda tampil lebih agresif dan solid?
Laga kedua ini adalah panggung pembuktian.
Panggung untuk menunjukkan bahwa kekalahan di laga pertama bukan akhir cerita, melainkan awal dari kebangkitan.
Garuda Muda dituntut tampil lebih disiplin, lebih berani menekan, dan lebih tajam dalam setiap peluang.
Inilah ujian mental dan kualitas sejati sebelum membawa nama bangsa di pentas Asia Tenggara.